Minggu, 23 November 2014

MENGENAL TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA



·        Sejarah Geodesi
Sejak zaman dahulu, Ilmu Geodesi digunakan oleh manusia untuk keperluan navigasi. Secara signifikan, kegiatan pemetaan bumi sebagai bidang ilmu Geodesi telah dimulai sejak banjir sungai nil (2000 SM) oleh kerajaan Mesir Kuno. Perkembangan Geodesi yang lebih signifikan lagi pada saat manusia mempelajari bentuk bumi & ukuran bumi lebih dalam oleh tokoh Yunani, Erastotenes yang dikenal sebagai bapak geodesi. Hingga teknik geodesi dijadikan sebagai disiplin ilmu akademis hampir disetiap negara. Saat ini, dikarenakan kemajuan teknologi informasi, cakupan ilmu geodesi semakin luas.
·        Pengertian Geodesi
Geodesi berasal dari bahasa Yunani, Geo (γη) = bumi dan daisia / daiein (δαιω) = membagi, kata geodaisia atau geodeien berarti membagi bumi. Geodesi menurut pandangan awam adalah cabang ilmu geosains yang mempelajari tentang pemetaan bumi. Geodesi adalah salah satu cabang keilmuan tertua yang berhubungan dengan bumi. Sedangkan arti Geodesi dilihat dari berbagai definisi, yaitu:
a. Definisi Klasik
Menurut Helmert dan Torge (1880), Geodesi adalah Ilmu tentang pengukuran dan pemetaan permukaan bumi yang juga mencakup permukaan dasar laut.

b. Definisi Modern
Menurut IAG (International Association Of Geodesy, 1979), Geodesi adalah Disiplin ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dan perepresentasian dari Bumi dan benda-benda langit lainnya, termasuk medan gaya beratnya masing-masing, dalam ruang tiga dimensi yang berubah dengan waktu. Dalam bahasa yang berbeda, geodesi adalah cabang dari ilmu matematika terapan, yang dilakukan dengan cara melakukan pengukuran dan pengamatan untuk menentukan:
• Posisi yang pasti dari titik-titik di muka bumi
• Ukuran dan luas dari sebagian besar muka bumi
• Bentuk dan ukuran bumi serta variasi gaya berat bumi


·        Definisi ini mempunyai dua aspek, yakni:
•Aspek ilmiah (aspek penentuan bentuk), berkaitan dengan aspek geometri dan fisik bumi serta variasi medan gaya berat bumi.

•Aspek terapan (aspek penentuan posisi), berhubungan dengan pengukuran dan pengamatan titik-titik teliti atau luas dari suatu bagian besar bumi. Aspek terapan ini yang kemudian dikenal dengan sebutan survei dan pemetaan atau teknik geodesi.
Kini teknik geodesi tidak lagi hanya berhubungan dengan survei dan pemetaan. Perkembangan teknologi komputer dijital telah memperluas ruang lingkup keilmuan dan keahlian teknik geodesi. Peta telah dikelola sebagai informasi geografis berkomputer. Itu sebabnya dunia internasional telah mengadopsi terminologi baru: Geomatika atau Geoinformatika.



 Ilmu Yang Mendukung Geodesi
Ilmu –ilmu yang mendukung Geodesi, menurut Vanicek (1982) adalah :
1. Ilmu yang utama meliputi :
• Matematika
• Fisika
• Komputer
2. Ilmu lainnya adalah :
• Hidrografi
• Geografi
• Ekologi
• Proyek Keteknikan
• Manajemen kota
• Batas wilayah
• Manajemen Lingkungan
• Astronomi
• Pengetahuan Amosfir
• Geologi
• Geofisik
• Oseanografi
• Pengetahuan Spasial

GEOMATIKA
Menurut ensiklopedi wikipedia, istilah geomatika (geomatics) dimunculkan tahun 1969 oleh B. Dubuisson, suatu istilah yang pertama kali digunakan di Kanada, negara yang menggunakan bahasa Inggeris dan bahasa Perancis. Secara umum, geomatika adalah kegiatan
“Hunter and Gatherer” yang dapat diterjemahkan sebagai “mengumpulkan dan menggabungkan” termasuk alat dan teknik yang digunakan dalam pengukuran tanah (land surveying), penginderaan jauh, GIS, GPS, dan hal lain yang terkait dengan pemetaan permukaan bumi.
Menurut University of Calgary, di Kanada geomatika adalah:
A modern discipline, which integrates acquisition, modelling, analysis, and management of spatially referenced data, i.e. data identified according to their locations. Based on the scientific framework of geodesy, it uses terrestrial, marine, airborne, and satellite-based sensors to acquire spatial and other data. It includes the process of transforming spatially referenced data from different sources into common information systems with well-defined accuracy characteristics.
Istilah geomatika di atas telah diterima oleh the International Standardization Organization (ISO).  Kalau disederhanakan definisinya adalah:
Geomatika adalah sebuah istilah ilmiah modern yang berarti pendekatan yang terpadu dalam mengukur, menganalisis, dan mengelola deskripsi dan lokasi data-data kebumian, yang sering disebut sebagai data spasial. Data-data ini berasal dari berbagai sumber, antara lain satelit-satelit yang mengorbit bumi, sensor-sensor laut dan udara, dan peralatan ukur di daratan. Data tersebut diolah dengan teknologi informasi mutakhir menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
Geomatika mempunyai aplikasi dalam semua disiplin yang berhubungan dengan data spasial, misalnya studi lingkungan, perencanaan wilayah dan kota, kerekayasaan, navigasi, geologi & geofisika, dan pengelolaan pertanahan. Oleh karena itu geomatika sangat fundamental terhadap semua disiplin ilmu kebumian yang menggunakan data spasial, seperti ilmu ukur tanah, penginderaan jauh (foto udara atau dengan gelombang elektromagnetik), kartografi, sistem informasi geografik (SIG), dan global positioning system (GPS).
Bidang-bidang lainnya meliputi:
· laser scanning udara dan darat
· digital terrain model
· geodesi
· sistem informasi geografis
· data geospasial
· Global Positioning System
· hidrografi
· matematika geodesi
· navigasi
· jaringan kontrol
· fotogrametri
· posisi/lokasi
· penginderaan jauh
· pengukuran tanah
· nirkabel lokasi
Sumber;

Sabtu, 15 November 2014

Hutan Mangrove Dipesisir Jangan Di " Usir"

Hutan mangrove adalah hutan yang berada di pantai, sedangkan ekosistem mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan diantara makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada wilayah pesisir, terpengaruh pasang surut air laut, dan didominasi oleh spesies pohon atau semak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan asin/payau.
Ekosistem mangrove memberikan keuntungan di bidang ekologi dan ekonomi, secara fisik pun mangrove sangat berperan sebagai penahan terpaan ombak di pantai. Hutan Mangrove ini banyak berada didaerah Pesisir selatan Namun luas hutan mangrove semakin hari semakin berkurang akibat aktivitas manusia, seperti kegiatan penambakan, penebangan pohon mangrove. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan bahwa ekosistem mangrove sangat berperan penting bagi keseimbangan alam. Namun luas ekosistem mangrove semakin hari semakin menurun, untuk itu sangat diperlukan usaha mengembalikan ekosistem mangrove seperti semula.
 
Manfaat ekosistem hutan mangrove secara ekologis:
(1)pelindung garis pantai dari abrasi,
(2)mempercepat perluasan pantai melalui pengendapan,
(3)mencegah intrusi air laut ke daratan,
(4)tempat berpijah aneka biota laut,
(5)tempat berlindung dan berkembangbiak berbagai jenis burung, mamalia, reptil, dan serangga,
(6)sebagai pengatur iklim mikro (Rochana, 2001 dan Waryono, 2002).
Manfaat ekosistem hutan mangrove secara ekonomis:
(1)penghasil keperluan rumah tangga (kayu bakar, arang, bahan bangunan, bahan makanan, obat-obatan)
(2)penghasil keperluan industri (bahan baku kertas, tekstil, kosmetik, penyamak kulit, pewarna)
(3)penghasil bibit ikan, nener udang, kepiting, kerang, madu, dan telur burung,
(4)pariwisata, penelitian, dan pendidikan (Rochana, 2001 dan Waryono, 2002).
Selain itu komunitas mangrove juga berfungsi:
(1)Sebagai sumber unsur hara bagi kehidupan hayati (biota perairan) laut
(2)serta sebagai sumber pakan bagi kehidupan biota darat seperti burung, mamalia dan jenis reptil
(3)Sedangkan jasa mangrove lainnya juga mampu menghasilkan jumlah oksigen lebih besar dibanding dengan tetumbuhan darat
Kerusakan Mangrove
Ada tiga faktor utama penyebab kerusakan mangrove, yaitu:
(1)Pencemaran,
(2)Konversi hutan mangrove yang kurang memperhatikan faktor lingkunan (Konversi ekosistem mangrove menjadi tambak merupakan faktor utama penyebab hilangnya hutan mangrove di dunia),
(3)Penebangan yang berlebihan
Konversasi Mangrove
Dalam bidang konservasi dapat dilakukan melalui:
(1)penanganan dan pengendalian lingkungan fisik dari berbagai bentuk faktor penyebabny.
(2)pemulihan secara ekologis baik terhadap habitat maupun kehidupannya,
(3)mengharmoniskan perilaku lingkungan sosial untuk tujuan mengenal, mengetahui, mengerti, memahami hingga pada akhirnya merasa peduli dan ikut bertanggung jawab untuk mempertahankan, melestarikannya, serta (4)meningkatkan akutabilitas kinerja institusi yang bertanggung jawab dan atau pihak-pihak terkait lainnya.
Keuntungan restorasi komunitas mangrove meliputi:
(1)konservasi dan pengembalian spesies yang pernah ada, spesies yang memiliki  daerah     jelajah luas, dan burung-burung migran
(2)mendaur-ulang nutrien dan menjaga keseimbangan nutrisi pada muara sungai;
(3)melindungi jaring-jaring makanan pada hutan mangrove, muara, dan laut;
(4)menjaga habitat fisik dan tempat pembesaran anakan berbagai spesies laut komersial;
(5)melindungi lahan dari badai, menjaga garis pantai, dan mengendapkan lumpur;
(6)meningkatkan kualitas dan kejernihan air dengan menyaring dan menjebak sampah dan sedimen yang dibawa air permukaan dari hulu sungai,
(7)pada akhirnya, preservasi ekosistem mangrove membantu menjaga keseluruhan kondisi alami dan keindahan serta nilai ekonomi kawasan pesisir.
 
Sumber :
http://news.liputan6.com/read/281180/warga-sukabumi-tolak-pembuangan-lumpur-ke-laut
http://muhammaddio.wordpress.com/2010/03/31/kondisi-mangrove-di-wilayah-pesisisr-pelabuhan-ratu/
http://wisatapantaiselatan.wordpress.com/info-tempat-wisata/httpidwikipediaorgwikipantai_pelabuhan_ratu/
http://walhijabar.wordpress.com/2007/12/26/selamatkan-pesisir-dan-pantai-jabar/
http://www.tempo.co/read/news/2002/05/27/05811475/Pencemaran-Pantai-Selatan-Karena-Minyak-Berat
http://www.harianjogja.com/baca/2013/09/22/pantai-selatan-akan-ditata-449937
http://www.harianjogja.com/baca/2013/11/01/pengamanan-pantai-selatan-perlu-ditingkatkan-461514
http://www.solopos.com/2012/08/28/tajuk-pantai-selatan-kian-butuh-perhatian-322543
http://www.slideshare.net/jesicagrace/geografi-kerusakan-alam-indo
http://yarjohan.blogspot.com/2012/04/pengelolaan-sumberdaya-hayati-pesisir.html

BAHAN BAKAR FOSIL DALAM KEHIDUPAN



BAHAN BAKAR FOSIL DALAM KEHIDUPAN

 Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungan sekitarnya, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah penduduk dunia juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, sehingga peningkatan akan kebutuhan energi tidak dapat dihindarkan lagi. Saat ini, hampir semua kebutuhan energi yang manusia gunakan diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya energi untuk pembangkit listrik, industri dan berbagai macam alat-alat transportasi. . Penggunaan bahan bakar fosil ini telah menggerakan pengembangan industri dan menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau peat untuk panas

Bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang terbentuk dari proses alam seperti dekomposisi anaerobik dari sisa-sisa organisme termasuk fitoplankton dan zooplankton yang mengendap ke bagian bawah laut (atau danau) dalam jumlah besar, selama jutaan tahun. 
Bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui karena proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun, sedangkan cadangan di alam habis jauh lebih cepat dari pada proses pembentukannya.
 Minyak bumi, gas alam, dan batu bara dikatakan sebagai bahan bakar  fosil karena pada dasarnya mereka memang fosil. Bahan bakar fosil terbentuk lewat proses alamiah berupa pembusukan dari organisme yang mati ratusan juta tahun lalu.
 Dinosaurus, pepohonan, dan hampir semua mahluk hidup yang mati, terendapkan di tanah, dan sekarang telah menjadi minyak bumi, gas alam, atau batu bara.
 Gas alam berbentuk gas, minyak bumi berbentuk cair, dan batu bara berbentuk padat. Perbedaan wujud mereka disebabkan perbedaan pada tekanan dan panas yang mereka terima di perut bumi selama jutaan tahun.


Kisa sadari atau tidak pemakaian energi fosil ini yang terus menerus akan mengakinbatkan dampak terhadap lingkungan dan kesehatan mahkluk hidup. Hal tersebut dikarenakan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam mengandung presesntase karbon yang tinggi.
Berikut ini beberapa contohnya : 

Terhadap lingkungan dan iklim
Contohnya pada asap buang kendaraan kendaraan bermoto yauitu karbon dioksida. Gas karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.

  •  Terhadap Manusia
Zat yang tercemar ke udara akan dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan. Partikulat yang berukuran besar dapat tertahan di saluran pernafasan bagian atas, sedangkan partikulat kecil dan gas dapat mencapai paru – paru. Dari paru-paru, zat tersebut akan diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Contoh tersebut merupakan sebagian kecil dari dampak negative penggunaan bahan bakar fosil. Sebenarnya dampak negative ini sangat berbahaya bagi manusia dan bumi,contohnya saja efek rumah kaca. Namun bahan bakar ini masih saja dipakai bahkan dari waktu ke waktu terus meningkat, dikarenakan kebutuhan yang terus meningkat dan terbatasnya bahan bakar alternative yang tersedia.

Kedudukan Geodesi, Geografi & Geomatika




Banyak orang belum memahami apa yang dinamakan Ilmu Geodesi, seperti apakah substansinya, dan apa bedanya dengan Geografi. Untuk saat ini, saya kutipkan tulisan singkat dari Prof. Joenil Kahar, dari Program Studi Teknik Geodesi & Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) – Institut Teknologi Bandung.
1. GEODESI
Pada zaman Yunani kuno, teori geometri serta aplikasinya berkembang menjadi geodesi, yaitu menentukan bentuk dan besar bumi. Geodesi terdiri dari dua bagian, geo yang berarti bumi dan daisia yang berarti membagi. Jadi, geodesi berarti kegiatan membagi bumi yang banyak implikasinya dalam pengembangan geometri dari segi teoritis dan praktis. Helmert, seorang ahli geodesi berkebangsaan Jerman yang sangat berperan dalam kegiatan organisasi Europäische Gradmessung dan menjadi ketua pada tahun 1885, menyatakan bahwa: Geodaesie ist Wissenschaft von der Ausmessung und Abbildung der Erdoberflaeche [Helmert, 1880, hal. 3] atau ilmu mengukur dan memetakan permukaan bumi.
Berkaitan dengan perkembangan pemikiran yang berkaitan dengan bentuk bumi, pada awalnya geodesi adalah suatu ilmu yang mempunyai tujuan utama menentukan bentuk dan besar bumi termasuk medan gayaberat bumi. Dalam perkembangannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, studi tentang fenomena geodinamika, seperti rotasi bumi, gerakan kerak bumi, pasang surut laut, dan bumi padat juga merupakan bagian dari geodesi. Sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan alam semesta, pada saat ini studi tentang bentuk dan besar planet lain yang menggunakan teknik geodesi juga merupakan salah satu kegiatan dalam ilmu geodesi yang disebut  planetery geodesy.
Ruang lingkup kegiatan geodesi terdiri dari:
(1)   penentuan posisi,
(2)   kajian medan gayaberat bumi,
(3)   kajian fenomena geodinamika,
(4)   kajian hasil pemanfaatan teknologi satelit dan antariksa,
(5)   pengembangan teori dan metodologi kegiatan geodesi.
2. GEOGRAFI
Geografi (Latin: geographia) terdiri atas dua kata geo yang berarti permukaan bumi, dan graphien yang berarti mencatat/menggambarkan, sehingga geografi secara sederhana adalah kegiatan yang mencatat/menggambarkan permukaan bumi sesuai kebutuhan manusia, sehingga geografi mempunyai dua aspek yaitu manusia dan alam, jadi ada geografi sosial (social geography sering juga disebut human geography) dan geografi alam (physical geography).
Geografi pada dasarnya sangat terkait dengan penentuan besar bola bumi yang dilakukan Eratosthenes yang dikenal juga sebagai bapak atau penemu geografi. Untuk keperluan hidup di permukaan bumi, Eratosthenes menyadari bahwa manusia memerlukan informasi di mana berbagai kebutuhan manusia terdapat  di permukaan bumi. Manusia memerlukan informasi lokasi dari berbagai kebutuhan yang terdapat pada berbagai bagian permukaan bumi. Informasi ini digambarkan pada suatu kertas yang hingga sekarang dikenal sebagai “peta”. Pada peta digambarkan fitur-fitur permukaan bumi untuk memudahkan menggunakan peta tersebut.
Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan/interaksi manusia dengan lingkungan alam sekelilingnya, seperti  keterkaitan manusia dengan tanah untuk bercocok tanam, serta manusia yang membutuhkan air dalam kehidupan sehari-hari. Untuk keperluan kehidupannya itu manusia berjalan atau berpindah dari suatu tempat ke tempat lain; disinilah diperlukannya pengetahuan tentang besar bola bumi yang terkait dengan jarak dan waktu tempuh dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kehidupan sehari-hari yang berpindah bukan hanya manusia, tetapi juga barang keperluan manusia, bahkan dalam sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga terjadi perpindahan atau transfer pemikiran, budaya, kebiasaan suatu suku bangsa; dan dengan sendirinya unsur alam lain seperti  binatang juga memerlukan perpindahan, begitu juga air dan udara.
Perpindahan ini adalah bergeraknya sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain, seperti mengalirnya air  sungai dari perbukitan ke pantai (muara) dan menyebar ke laut. Dari kegiatan perpindahan manusia dari suatu tempat ke tempat lain, maka timbul pengetahuan bahwa ada suatu tempat merupakan padang pasir yang gersang dan tandus, sedangkan tempat lain terdiri perbukitan yang subur dan ditumbuhi pohon-pohonan dan terdapat aliran sungai di antaranya, serta perubahan yang terjadi di tempat itu sehubungan perubahan cuaca dan ilkim. Untuk memudahkan perbedaan suatu tempat dengan tempat lain, serta fitur yang terdapat pada masing-masing tempat, maka diperlukan pemberian nama tempat serta semua fitur yang  dicantumkan dalam peta.
Manusia hidup di permukaan bumi terdiri dari berbagai etnik dan suku bangsa. Pengertian tempat dapat berupa karakter tempat itu, seperti pantai, perbukitan, padang pasir, dsb.; dan dapat juga berdasarkan karakter manusia yang hidup di sana, seperti tempat suku bangsa  Arab, Jepang, Melayu, dll.  Ada suatu suku bangsa tertentu yang hidup pada suatu wilayah seperti Jepang, ada beberapa suku bangsa yang sepakat untuk hidup bersama dalam suatu daerah, seperti Amerika Serikat, yang berarti wilayah negara.  Pengertian wilayah dapat juga merupakan wilayah perkebunan, perkampungan, kampus dll.
Berdasarkan hal tersebut di atas dalam geografi terdapat 5 (lima) tema, yaitu
  • lokasi;
  • tempat;
  • interaksi manusia dengan lingkungan;
  • perpindahan;
  • wilayah.
Dari tema lokasi, tempat dan wilayah, maka dalam geografi terdapat pengertian spasial, dari tema perpindahan terdapat pengertian waktu/temporal, sedangkan dari interaksi manusia dengan lingkungan terdapat pengertian bahwa manusia hidup di lingkungan,  baik merupakan lingkungan alami, lingkungan alami yang diubah sesuai keperluan manusia yang disebut juga lingkungan buatan.  Interaksi manusia dan lingkungan menunjukkan bahwa untuk keperluan hidupnya bahwa (1) manusia tergantung pada lingkungan, sehingga (2) manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan kemudian (3) manusia melakukan perubahan pada lingkungan sesuai keperluan. Oleh karena itu manusia memerlukan pengetahuan tentang lingkungan di sekitarnya dengan mengumpulkan berbagai data di lingkungan itu. Pertanyaan berikut dapat memberi gambaran tentang interaksi manusia dengan lingkungan.
(1)   “Pada suatu saat “Apa” berada di mana?
(2)   Mengapa “Apa” itu berada di sana pada saat itu?
(3)   Mengapa manusia peduli dan memperhatikan “Apa” itu?
“Apa” pada pertanyaan di atas dapat diganti dengan “data”.  Pertanyaan (1)  berkaitan dengan posisi data pada suatu saat (spasio-temporal). Untuk menjawab pertanyaan (2) diperlukan kajian keterkaitan antara “Apa” yang satu dengan “Apa” lainnya yang berada di lingkungan. Pertanyaan (3) adalah pertanyaan pokok dari interaksi manusia dan lingkungan, yang jawabnya adalah untuk keperluan hidupnya manusia tidak lepas dari lingkungan. Gambar 1 memberi ilustrasi tentang uraian di atas.

http://mreezy99.files.wordpress.com/2011/03/gambar-1.jpg?w=300&h=208
Gambar 1: Data Spasial untuk kelangsungan hidup

3. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Posisi data seperti yang dimaksud di atas dapat mengacu pada posisi manusia pada suatu saat yang disebut posisi yang bersifat relatif, dan dapat pula mengacu pada posisi yang bersifat absolut atau global yang dikenal dengan lintang dan bujur. Posisi ini disebut posisi geografis.
Pengolahan data dari berbagai tema menjadi informasi dilakukan dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem terpadu yang terdiri dari
(1)   sistem yang menghubungkan perangkat keras, perangkat lunak  dengan data melalui teknologi komputer, yang dimanfaatkan
(2)   manusia untuk mengolah dan melakukan analisis berbagai data menjadi
(3)   informasi yang dipresentasikan atau divisualisasikan dalam satu sistem
(4)   lokasi spasial
Lokasi spasial, biasanya lokasi geografis yang mengacu pada satu sistem posisi geodetik. Jadi SIG berkembang setelah teknologi informatika berhasil dimanfaatkan untuk mengolah berbagai ragam data spasial menjadi informasi spasial.
Pada masa kecil, manusia telah memiliki naluri spasial (spatial instinct) yang kemudian berkembang menjadi kecerdasan spasial (spatial intelligent) sejalan dengan berkembangnya kecerdasan pada manusia. Dengan kecerdasan yang ada padanya, serta dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan, manusia (1) mengumpulkan data spasial, (2) mengolah data spasial menjadi informasi spasial, (3) menyimpan data dan informasi spasial menjadi pengetahuan yang berguna, dan  (4) manusia sebagai makhluk sosial memanfaatkan data dan informasi spasial secara bersama tetapi untuk keperluan yang berbeda serta (5) menyajikan dalam media kertas dalam bentuk peta, atau visualisasi dalam layar komputer.
Untuk mengolah data spasial dapat digunakan perangkat lunak yang terdapat di pasar seperti yang dikeluarkan oleh ESRI, Intergraph, Mapinfo dan Autodesk, dll yang  memberi lisensi untuk pemakainya. Untuk dapat memanfaatkan perangkat lunak tersebut, maka perlu diketahui spesifikasi perangkat lunak yang akan dimanfaatkan.  Oleh karena itu semua perusahaan perangkat lunak SIG, serta badan pemerintah, dan beberapa perguruan tinggi di dunia sepakat untuk membentuk Open Geospatial Consortium (OGC) untuk menyusun spesifikasi perangkat lunak yang dipasarkan. Selain itu ada perangkat lunak yang tidak perlu berlisensi (open source) seperti GRASS, Quantum, MapServer yang disusun dan dikembangkan secara bersama oleh pengguna teknologi SIG. Untuk mengolah data spasial secara pribadi, diperlukan perangkat keras komputer dengan kapasitas amat besar untuk menyimpan berbagai data spasial, cara ini disebut stand alone atau sering juga disebut SIG individu (personal GIS).  Setelah berkembangan teknologi jaringan dan internet, maka data spasial pada berbagai instansi dapat dimanfaatkan secara bersama (multi user).

http://mreezy99.files.wordpress.com/2011/03/gambar-21.jpg?w=266&h=300
Gambar 2: Proses membangun basisdata spasial dan aplikasinya
Teknologi SIG dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti pemetaan dengan berbagai tema, penataan ruang, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, untuk perencanaan pembangunan ekonomi baik makro maupun mikro, penanganan kriminal, analisis pertahanan dan keamanan.
Hardi mengatakan bahwa agar teknologi SIG dapat digunakan dengan memanfaatkan berbagai data secara bersama perlu dibangun basis data spasial  yang diberikan pada Gambar 2.
4. GEOMATIKA
Menurut ensiklopedi wikipedia, istilah geomatika (geomatics) dimunculkan tahun 1969 oleh B. Dubuisson, suatu istilah yang pertama kali digunakan di Kanada, negara yang menggunakan bahasa Inggeris dan bahasa Perancis. Secara umum, geomatika adalah kegiatan
“Hunter and Gatherer” yang dapat diterjemahkan sebagai “mengumpulkan dan menggabungkan” termasuk alat dan teknik yang digunakan dalam pengukuran tanah (land surveying), penginderaan jauh, GIS, GPS, dan hal lain yang terkait dengan pemetaan permukaan bumi.
Menurut University of Calgary, di Kanada geomatika adalah:
A modern discipline, which integrates acquisition, modelling, analysis, and management of spatially referenced data, i.e. data identified according to their locations. Based on the scientific framework of geodesy, it uses terrestrial, marine, airborne, and satellite-based sensors to acquire spatial and other data. It includes the process of transforming spatially referenced data from different sources into common information systems with well-defined accuracy characteristics.
Menurut Canadian Institute of Geomatics:
Geomatics is a field of activity which is using a systematic approach, integrates all the means to acquire and manage spatial  data acquired as a part of scientific, administration, legal and technical operations involved in the process of production and management of spatial information. This activities include but are not limited to cartography, control surveying, digital mapping, geodesy, geographical information systems, hydrography, land information management, land surveying, mining surveying, photogrametry and remote sensing.
Istilah geomatika di atas telah diterima oleh the International Standardization Organization (ISO).  Kalau disederhanakan definisinya adalah:
Geomatika adalah disiplin yang berkaitan dengan pengumpulan, distribusi, penyimpanan, pengolahan, analisis, presentasi data atau informasi geografis.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa geomatika tidak dapat dipisahkan dari kegiatan geodesi (terutama penentuan posisi),  geografi, kartografi, penginderaan jauh, berbagai kegiatan pemetaan, kegiatan rekayasa yang memerlukan informasi spasial dan pemanfaatan data atau informasi spasial yang mempunyai aspek administratif dan hukum (legal).