Sabtu, 19 Oktober 2013

Bahan Bakar Fosil Dalam Kehidupan


BAHAN BAKAR FOSIL DALAM KEHIDUPAN

 Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungan sekitarnya, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah penduduk dunia juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, sehingga peningkatan akan kebutuhan energi tidak dapat dihindarkan lagi. Saat ini, hampir semua kebutuhan energi yang manusia gunakan diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya energi untuk pembangkit listrik, industri dan berbagai macam alat-alat transportasi. . Penggunaan bahan bakar fosil ini telah menggerakan pengembangan industri dan menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau peat untuk panas

Bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang terbentuk dari proses alam seperti dekomposisi anaerobik dari sisa-sisa organisme termasuk fitoplankton dan zooplankton yang mengendap ke bagian bawah laut (atau danau) dalam jumlah besar, selama jutaan tahun. 
Bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui karena proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun, sedangkan cadangan di alam habis jauh lebih cepat dari pada proses pembentukannya.
 Minyak bumi, gas alam, dan batu bara dikatakan sebagai bahan bakar  fosil karena pada dasarnya mereka memang fosil. Bahan bakar fosil terbentuk lewat proses alamiah berupa pembusukan dari organisme yang mati ratusan juta tahun lalu.
 Dinosaurus, pepohonan, dan hampir semua mahluk hidup yang mati, terendapkan di tanah, dan sekarang telah menjadi minyak bumi, gas alam, atau batu bara.
 Gas alam berbentuk gas, minyak bumi berbentuk cair, dan batu bara berbentuk padat. Perbedaan wujud mereka disebabkan perbedaan pada tekanan dan panas yang mereka terima di perut bumi selama jutaan tahun.


Kisa sadari atau tidak pemakaian energi fosil ini yang terus menerus akan mengakinbatkan dampak terhadap lingkungan dan kesehatan mahkluk hidup. Hal tersebut dikarenakan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam mengandung presesntase karbon yang tinggi.
Berikut ini beberapa contohnya : 

Terhadap lingkungan dan iklim
Contohnya pada asap buang kendaraan kendaraan bermoto yauitu karbon dioksida. Gas karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.

  •  Terhadap Manusia
Zat yang tercemar ke udara akan dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan. Partikulat yang berukuran besar dapat tertahan di saluran pernafasan bagian atas, sedangkan partikulat kecil dan gas dapat mencapai paru – paru. Dari paru-paru, zat tersebut akan diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Contoh tersebut merupakan sebagian kecil dari dampak negative penggunaan bahan bakar fosil. Sebenarnya dampak negative ini sangat berbahaya bagi manusia dan bumi,contohnya saja efek rumah kaca. Namun bahan bakar ini masih saja dipakai bahkan dari waktu ke waktu terus meningkat, dikarenakan kebutuhan yang terus meningkat dan terbatasnya bahan bakar alternative yang tersedia.